Apa rutinitas pagi kamu sehari-hari? Saya sendiri terbiasa untuk bangun pukul 7.00 pagi, mandi, berpakaian, menikmati secangkir kopi, lalu pergi menuju halte bus bersama dengan para pegawai kantoran lainnya.
Siklus ini terus berlanjut dan berulang setiap hari. Walaupun ingin keluar dari rutinitas, rasanya sulit untuk membangun startup setelah lelah bekerja delapan jam sehari. Akan tetapi, jika kita tidak menyisihkan waktu untuk memulainya, kita akan terperangkap dalam lingkaran dunia korporat yang tak ada habisnya.
Hidup kita tidak akan mengalami perubahan. Pergi ke kantor sebelum pukul 9.00 pagi, berurusan dengan manajer yang selalu menekan, dan dengan sabarnya menanggapi komentar serta sindiran dari rekan kerja. Bagi saya, itu tidak terdengar seperti kehidupan yang menyenangkan.
Memulainya dengan bangun lebih pagi
Saya kemudian memutuskan untuk bangun lebih awal, pukul 5.00 pagi, dan mulai “membangun” startup saya sebelum bersiap-siap ke kantor. Awalnya saya pikir ini adalah hal yang sepele dan dapat berjalan dengan mulus, sampai saya sadar bahwa bangun pagi itu tidak mudah.
Bahkan saya sering lebih memilih untuk melanjutkan tidur. Meskipun dalam beberapa kesempatan saya berhasil bangun pagi, saya hanya menghabiskan waktu dengan bengong.
Banyak blog yang membuat seolah-olah meningkatkan produktivitas adalah hal yang mudah. Namun saat kita mencoba, kenyataannya sangat sulit. Kamu akan menemukan banyak sekali tulisan semacam ini, contohnya 8 Things Every Person Should Do Before 8 AM, 7 Things Morning People Do Differently, dan Why Productive People Get Up Insanely Early.
Terkadang , tulisan itu membuat saya merasa bersalah menikmati waktu tidur yang lama. Para orang hebat dalam tulisan itu bahkan sudah bersumbangsih pada dunia sebelum jam 8 pagi. Apakah mereka manusia normal seperti saya?
Pada kenyataannya, bangun pukul 5.00 pagi itu sangat sulit. Kita dapat mematikan alarm tanpa sadar, padahal kita punya jadwal rapat pagi. Atau menekan tombol snooze ketika kita harus mengejar kereta. Melihat kejadian ini, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan mengubah cara kita bangun tidur.
Pilihlah alarm yang canggih
Saya bukanlah tipe orang yang senang dibangunkan tiba-tiba dengan suara berisik. Bangun tidur di pagi hari dengan perasaan terkejut rasanya tidak menyenangkan. Saya rasa akan lebih baik jika kita mencari alarm yang membangunkan kita secara bertahap, sehingga pikiran kamu akan terlebih dahulu menyiapkan tubuh untuk benar-benar bangun.
Kamu dapat mencoba alarm mesin kopi yang secara otomatis meracik kopi dan membangunkanmu dari tidur nyenyak aromanya. Selain itu, ada juga alarm Philips Wake-Up Light yang akan menyinari wajah, memberi kesan kalau itu adalah sinar matahari terbit.
Alarm berbentuk gelang juga dapat membuatmu bangun pagi melalui getaran, sehingga pasangan kamu tidak harus ikut terbangun juga. Memelihara hewan peliharaan seperti anjing atau kucing juga dapat menjadi salah satu pilihan untuk bangun jam 5.00 pagi, mengingat mereka suka menjilat dan menginjak-injak wajah kita hingga terbangun.
Selain menggunakan alarm konvensional, saya juga menggunakan Warmly. Aplikasi ini akan mengeluarkan suara kicauan burung yang merdu terlebih dahulu selama lima menit, sebelum akhirnya membangunkan saya dengan alunan dawai selo dari Yo-Yo Ma.
Coba kalahkan rasa malasmu di pagi hari dengan alarm yang canggih!
Lakukan LDR (hubungan jarak jauh) dengan alarm
Mengubah kebiasaan tentu membutuhkan waktu dan proses, tidak bisa instan. Membangun kebiasaan positif seperti membaca buku, berolahraga, dan bersosialisasi, serta mengubah kebiasaan buruk seperti minum alkohol, merokok, dan mengonsumsi makanan cepat saji pasti butuh perjuangan. Saya ingin mengutip tulisan dari blog Evernote sebelum melanjutkan:
Jika kamu mau menghilangkan kebiasaan mematikan alarm, maka buatlah hal itu sesulit mungkin. Kamu bisa memasang beberapa alarm sekaligus, mengunduh aplikasi alarm dengan puzzle, atau memasukkan smartphone kamu ke dalam sebuah toples. Jika ingin bangun pagi, letakkan alarm kamu di tempat yang sulit dijangkau.
Paksa diri kamu untuk minum secangkir kopi
Setelah berhasil bangun pagi, muncul masalah baru. Bagaimana caranya agar kita tetap terjaga? Rasanya sulit untuk bangun pukul 5.00 pagi dan menahan godaan untuk kembali tidur. Lagipula, kamu bisa saja berpikiran untuk bangun pagi “besok saja,” tidak perlu dimulai dari hari ini.
Apa yang terjadi setelah itu? Kita akan menyesal telah mengikuti godaan di pagi hari untuk tidur kembali. Jadi, sebelum itu semua terjadi, minumlah secangkir kopi untuk membuatmu tetap terjaga.
Minumlah kopi sesuai dengan selera dan kebiasaanmu. Jika kamu tidak terbiasa minum kopi, tidak perlu memaksakan diri untuk meminumnya. Lakukanlah apa yang biasanya kamu lakukan setelah bangun tidur, karena godaan untuk kembali tidur akan tetap muncul dengan atau tanpa minum kopi.
Temukan cara untuk langsung mengintegrasikan kopi ke rutinitas pagi kamu. Tujuannya adalah untuk membuat alarm kamu menjadi sebuah pemicu untuk meminum kopi.
Jika alarm kamu berdering, minumlah kopi. Cobalah beberapa cara berbeda supaya membuat kamu otomatis berpikir untuk minum kopi setelah bangun tidur.
Awalnya saya mencoba untuk bangun pagi dan meracik kopi di dapur, saya bahkan tidak berhasil sampai ke dapur. Setelah itu, saya coba menyiapkan secangkir es kopi di malam hari sebelum saya tidur dan menaruhnya di meja, saya masih tidak berhasil untuk sampai ke meja.
Pada akhirnya, saya meletakkan cangkir kopi tersebut di atas smartphone saya. Jadi, untuk mematikan alarm, saya harus mengangkat cangkir kopi itu terlebih dahulu.
Ketika cangkir kopi sudah di tangan, mengapa tidak sekalian meminumnya, bukan? Selamat, kini kamu telah berhasil bangun pukul 5.00 pagi. Manfaatkanlah itu untuk menyiapkan startup kamu!
Alihkan dirimu untuk bangun
Masih belum terbangun? Sedikit pengalihan mungkin akan berguna. Sebagai orang yang sangat suka berselancar di internet, saya mungkin bukan orang terbaik untuk memberi saran meningkatkan produktivitas.
Saya menghabiskan banyak waktu melihat gambar-gambar kucing lucu di Reddit, Imgur, dan 9GAG. Hingga akhirnya saya telah melihat semua isinya dan berharap ada konten baru yang muncul.
Jadi, mari kita lihat sisi positifnya. Jika melihat gambar kucing lucu di internet pada malam hari bisa menyebabkan kita mengalami insomnia, maka mengecek smartphone atau komputer kita di pagi hari dapat membantu kita untuk bangun.
Jika kamu tidak bisa langsung mengerjakan persiapan startup kamu setelah bangun tidur, kamu mungkin bisa menunggu beberapa menit dulu hingga kamu memang benar-benar siap. Ingat, ada dua tantangan yang harus kamu hadapi, bangun pagi dan mencicil persiapan startup.
Pecah startup kamu menjadi beberapa bagian kecil
Ketika baru bangun tidur di pagi hari, saya tidak ingin langsung menghadapi berbagai masalah di tahap persiapan startup saya. Mood kamu di pagi hari mungkin tidak sebagus biasanya. Jadi, mengerjakan hal yang tidak menyenangkan hanya akan memancing kamu untuk kembali tidur.
Sekarang saya rasa hampir semua orang telah gagal memenuhi resolusi tahun barunya. Salah satu alasannya mungkin karena kita memilih sesuatu yang terlalu besar dan sulit.
The Art of Manliness menyadarkan kita bahwa kebiasaan untuk mengerjakan sesuatu yang kecil akan menuntun ke sesuatu yang lebih besar. Kamu tidak mungkin membangun startup dalam satu hari. Kamu hanya harus memulainya terlebih dahulu. Setelah memulainya, akan lebih mudah untuk melanjutkannya.
Pecah startup kamu menjadi beberapa bagian kecil yang dapat dikerjakan pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Sebagai contoh, jika produk startup kamu adalah aplikasi, setiap pagi kamu bisa mulai menulis sebaris kode program. Tulislah satu paragraf—jika itu adalah blog, atau buatlah satu desain produk.
Lebih baik untuk mengerjakan sedikit demi sedikit secara bertahap dibandingkan menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan banyak hal sekaligus. Ingat, tidak semua pekerjaan harus sempurna. Kerjakan secara disiplin dan buatlah menjadi sebuah kebiasaan baik yang baru.
Gunakan metode Lean Startup
Percaya atau tidak, pada awalnya tidak ada orang yang sebenarnya tahu apa yang akhirnya mereka lakukan. Bahkan startup unicorn terbesar sekalipun membutuhkan banyak waktu untuk mencari dasar yang jelas. Airbnb dapat bertahan berkat penjualan sereal bertema politik, yaitu Obama O’s and Cap’n McCain’s.
Pendiri Slack, Stewart Butterfield, juga pada awalnya membuat sebuah game gagal bernama Glitch. Bahkan, YouTube pada awalnya merupakan sebuah situs kencan video Tune in Hook Up.
Mulailah mengerjakan startup kamu dengan bertahap, terperinci, dan terfokus sesuai dengan metodologi buku The Lean Startup yang dipopulerkan oleh Eric Ries. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah mengimplementasikan ide-ide dan mendapatkan timbal balik yang cepat dari pengguna.
Kamu tentu sudah tahu bahwa 75 persen startup di dunia mengalami kegagalan. Jadi apakah kamu tetap mau menghabiskan seratus hari mengerjakan produk kamu secara tertutup? Bagaimana jika setelah produk kamu selesai, orang-orang tidak menyukainya?
Bukankah lebih baik jika kamu berinteraksi dengan orang lain selama proses pengerjaan, sehingga kamu tahu pasti apa yang mereka butuhkan dan inginkan? Jangan sampai kamu keliru mengambil langkah.
Jangan terlampau puas dengan apa yang sudah kamu kerjakan. Kamu harus terus menguji produk kamu melalui berbagai eksperimen kecil. Ketika saya pertama kali memulai Krown.io, saya menyebutnya sebagai Annotation Blogging Platform (platform anotasi blog). Kemudian saya sadar bahwa sebagian besar masyarakat masih belum tahu apa itu anotasi.
Kami sudah mencoba berbagai hal seperti Smart Blogging, Highlight Blogging, Feedback Blogs, dan Contextual Blogging Platform. Hasilnya? Mereka juga tidak tahu apa-apa tentang itu.
Jadi kami memutuskan untuk menambahkan penjelasan yang lebih mudah dimengerti, yaitu “highlight a text and add comments directly on the highlighted text.” Kamu harus selalu melakukan validasi atas hipotesismu.
Publikasikan karya kamu
Kita semua pasti memiliki sebuah ketakutan. Mungkin kamu merasa takut jika karya kamu akan dicemooh dan dijatuhkan oleh orang-orang setelah dipublikasikan. Kenyataannya? Tidak ada yang peduli dengan itu.
Di dunia ini ada lebih dari dua juta karya yang dipublikasikan setiap harinya. Tantangan terbesar yang harus kamu pikirkan saat ini bukanlah ketakutan yang tidak terbukti itu, tetapi bagaimana caranya agar karya kamu ini dapat dipublikasikan dan mendapat sorotan dari mata masyarakat.
Jika sekarang saja kamu masih kesulitan untuk bangun pagi dan mengerjakan startup kamu, sebaiknya jangan terlalu memusingkan konten terlebih dahulu. Mulailah semuanya secara bertahap, jangan sampai timbul rasa khawatir berlebihan. Itu sama saja seperti khawatir terlalu banyak belajar, seakan-akan imbasnya kamu akan menjadi profesor di Harvard.
Jika kamu masih kesulitan untuk membangun startup kamu, solusi pertama yang perlu dilakukan adalah bangun lebih pagi dan mulai mengerjakannya. Ini sudah terbukti secara ilmiah, bukan hanya berdasarkan pengalaman saya saja.
Kamu dapat mulai untuk memublikasikan kemajuanmu menggunakan hal yang sederhana seperti Twitter. Thomas Frank dari College Info Geek menggunakan Twitter dan Buffer untuk memaksa dia bangun pagi. Ia menjadwalkan tweet berisi bahwa ia akan mendonasikan US$25 (sekitar Rp327.000)tiap pagi. Jadi, ia harus bangun pagi sebelum tweet itu “mengudara.”
Percayalah pada dirimu sendiri. Karya kamu luar biasa.
Terobsesi dengan produktivitas
Cobalah melakukan sebanyak mungkin hal dengan usaha yang seminim mungkin. Saya memulai setiap pagi dengan menulis jurnal. Jika saya menulis hanya untuk kepentingan pribadi, saya mungkin tidak akan serajin ini. Menulis jurnal telah membantu pengembangan startup saya dalam tiga hal sekaligus.
Pertama, menulis jurnal di pagi hari membantu saya untuk melihat perkembangan yang telah dicapai. Bagaimana caranya agar saya bisa lebih banyak berinteraksi dengan pengguna? Apakah saya harus beralih dari platform komentar WordPress ke Disqus?
Apakah iklan Adsense masih baik digunakan dalam era Adblock? Kapan waktu terbaik untuk memublikasikan blog? Apa saja pekerjaan yang dapat saya otomatisasi? Apakah saya sudah gila dengan memulai bisnis sendiri?
Kedua, menulis jurnal dapat membantu membangun konten untuk blog saya, TechMob. Membangun blog yang bagus membutuhkan cukup banyak waktu. Kamu butuh sekitar seribu artikel untuk mulai mendapatkan traksi organik dari Google. Menulis jurnal setiap hari membantu kita untuk membangun dasar konten yang diperlukan.
Terakhir, menulis jurnal untuk publik membantu saya mempromosikan platform anotasi blog saya, Krown. TechMob dibangun dari Krown dan menggunakan sistem komentar per kalimat untuk menambahkan informasi terkait. Setiap tulisan di TechMob akan mempromosikan Krown melalui sub domain techmob.krown.io dan call to action di bagian bawah artikel.
Persiapan untuk bekerja tanpa henti
Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi, bersiap-siaplah untuk berangkat ke kantor meskipun masih ingin mengerjakan startup kamu. Kamu harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhanmu sehari-hari. Mengerjakan pecahan kecil startup di pagi hari dapat menjadi persiapan sebelum kamu harus bekerja dari jam 9.00 sampai 5.00.
Mengerjakan startup butuh waktu, dan kamu butuh makan. Berdasarkan strategi barbel (dari buku Anti-Fragile oleh Nassim Taleb), kamu harus mengalokasikan 20 persen sumber daya yang dimiliki untuk aktivitas berisiko. Contohnya, membangun startup atau bermain bungee jumping. Lalu investasikan 80 persen sumber daya yang tersisa untuk hal yang tidak berisiko seperti sekolah, bekerja, atau makan malam bersama keluarga.
Nikmati semua waktu kamu di dunia ini. Bangunlah startup kamu sebagai proyek sampingan, lakukan validasi, lalu mulai terjun serius ketika kamu sudah siap.
Jadi, kapan kamu akan bangun?
Rutinitas pagi di dunia startup akan berbeda. Kamu harus coba mencari rutinitas yang dapat membawamu semakin dekat dengan tujuan. Jika kamu harus menghabiskan delapan jam mengerjakan sesuatu yang tidak disukai, kamu setidaknya harus menginvestasikan satu jam melakukan hal yang kamu sukai.
Kamu tidak dapat melakukan hal yang sama terus menerus dan mengharapkan hasil yang berbeda. Jangan biarkan situasi yang ada saat ini menuntunmu ke jalan yang salah. Hadapi kenyataan, jalani hidup kamu sesuai dengan apa yang kamu percayai. Bangunlah lebih pagi, dan mulailah membangun startup kamu!
Diambil dari TechInAsia Oleh Min H. Park
Tinggalkan Komentar